Tujuan penggunaan teknik ini adalah agar mendapatkan ketajaman pada objek yang selebarnya dari titik fokus sampai jarak tak terhingga. Dengan mengetahui hyperfocal distance, kamu dapat membuat jarak dari titik fokus objek ke belakang akan tajam dengan tambahan setengah jarak ke depan (arah lensa) juga ikut tajam. 

Source : https://tipsfotografi.net

Pada gambar tersebut dapat dilihat jika kamu meletakkan fokus pada titik A, makan dari titik A ke jarak tak terhingga tajam. Selain itu, setengah jarak dari titik A, yaitu titik B akan tajam. Jadi hasil fotomu akan tajam dari titik B ke jarak tak terhingga. Titik ini dipengaruhi dengan focal length dan diafragma lensa yang digunakan.

Untuk menggunakan hyperfocal distance sebenarnya cukup mudah, tapi pada lensa modern seperti sekarang tidak ada lagi tanda hyperfocal distance pada lensa. Tanda ini terdapat pada lensa-lensa lawas. Jika kamu masih mempunyai lensa lama, kamu dapat mencobanya.

Source : http://www.infofotografi.com
  • Kamu dapat menentukan aperture yang kamu inginkan, misalnya f/22.
  • Putar fokus sampai angka 22 sebelah kiri sejajar dengan tanda tak terhingga
  • Lihat angka sebelah kanan yang sejajar dengan angka 22

Pada pengaturan lensa di atas didapatkan jarak 2 meter (di antara angka 1.5 dan 3 meter) yang berarti objek dari jarak 2 meter sampai tak terhingga akan fokus.

Jika kamu menggunakan lensa jaman sekarang, kamu dapat menggunakan tabel penghitungan atau program untuk menggunakan teknik ini. Kamu dapat menggunakan link ini untuk menghitung jaraknya : https://www.cambridgeincolour.com/tutorials/hyperfocal-distance.htm

Akan muncul tabel seperti di bawah ini

Source : http://www.infofotografi.com

Dapat dilihat jika menggunakan kamera APSC dengan lensa 24mm, diafragma f/22, jarak hyperfocalnya 0.8mm. Berarti objek yang terletak pada 0.4m (0.8m / 2) sampai jarak tak terhingga akan fokus.

Dari tabel tersebut kamu tidak perlu mengingat semua angka yang ada, kamu hanya perlu pada bukaan terkecil f/22 atau f/16. Selain itu, kamu dapat mengingat untuk lensa wide saja yang banyak kamu gunakan. Misalnya pada lensa 16-35mm, kamu dapat mengingat jarak hyperfocal pada focal length 16 atau 17mm pada diafragma f/22, f/18, atau f/16.

Untuk jenis, tipe dan merek lensa dengan angka focal length yang sama akan memberikan jarak hyperfocal yang sama. Yang berpengaruh adalah jenis kameranya, tepatnya jenis sensor pada kamera tersebut. Jika menggunakan kamera full frame akan berbeda jarak hyperfocalnya dengan kamera APSD. Semakin besar ukuran sensor kamera, makan jarak hyperfocal akan semakin pendek. Maka jangan heran kalau menggunakan kamera large format, kamu bisa mendapatkan jarak titik B 6cm yang berarti jarak yang sangat dekat dengan lensa pun akan tajam hingga tak terhingga.