Teknik strobist biasanya banyak digunakan pada kamera DSLR, namun sangat terjangkau jika dibandingkan lampu studio. Selain mudah dibawa-bawa, hasilnya juga cukup halus dan kamu dapat berkesperimen dengan cahaya.

1. Kamu harus memahami bagaimana cara meletakkan flash dengan benar. Jika kamu memiliki lebih dari satu flash, kamu dapat menaruhnya pada bagian samping dan belakang objek. Untuk mempermudah, kamu dapat menggunakan light stand. Pada teknik strobist lebih diperhatikan intensitas cahaya untuk jangkauan daerah yang lebih luas.

Source : https://www.diykamera.com/
2. Kamu juga perlu memperhatikan cahaya di sekitar objek. Dengan menggunakan shutter speed rendah dapat membuat cahaya di daerah sekitar objek menjadi lebih terang. Sedangkan jika menggunakan shutter speed tinggi cahaya di sekitar objek menjadi lebih gelap.
 
3. Untuk pengaturan ISO disarankan untuk menggunakan ISO rendah 100-400 karena ISO rendah merupakan ukuran yang ideal untuk menggunakan flash external.
4. Untuk kualitas gambar, kamu dapat menggunakan file RAW untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memperoleh data gambar yang lengkap.
5. Untuk penempatan flash kamu dapat mencoba menaruh pada sudut 40 derajat seperti cahaya matahari agar dapat menghasilkan bayangan yang alami.

6. Untuk mode flash disarankan untuk menggunakan mode manual sehingga kamu dapat mengatur sesuai dengan kebutuhan. Untuk kekuatan lampu (power) ditandai dengan 1/1,1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, dan 1/128. 1/2 untuk kekuatan cahaya paling terang, sedangkan 1/128 kekuatan cahaya paling redup. Ada juga intensitas cahaya yang ditandai dengan angka 24mm, 28mm, 35mm, 50mm, 70mm, dst. Pada angka 24mm cahaya menyebar luas, tetapi pada 70mm sebaran cahaya lebih sempit.

7. Kamu dapat berlatih untuk mengatur penggunaan cahaya yang ada agar terlihat halus dan lembut.